Calon presiden dari partai NasDem, Anies Baswedan, menanggapi pernyataan Jokowi terkait sikap cawe-cawe di Pilkada 2024. Anies mengatakan sejak mengambil sikap itu, pihaknya banyak menerima pesan yang masuk.
“Ada yang menyampaikan keprihatinannya, kriminalisasi, penyelenggaraan pemilu yang tidak netral, caleg yang tidak memperoleh perlakuan tidak adil, dan partai juga merasakan yang sama” kata Anies di Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Ia menjelaskan, semua kekhawatiran yang ia temukan adalah akibat pernyataan Presiden yang tidak netral dan sembarangan. Namun, ia berharap semua kekhawatiran itu tidak terjadi dan ada proses pelaksanaan demokrasi yang sesuai dengan prinsipnya.
“Kami berharap kekhawatiran itu tidak benar. Dan yang terjadi sebenarnya merupakan implementasi yang baik, sesuai dengan prinsip demokrasi, keadilan, kejujuran,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi dengan terang-terangan telah mengumumkan niatnya untuk “cawe-cawe” untuk kemajuan bangsa dan negara, menegaskan makna positif dari ungkapan tersebut. Pengumuman itu disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah redaktur media dan kreator konten di Istana Negara, pada Senin (29/5/2023).
Jokowi menjelaskan, cawe difokuskan di Pilkada 2024. Ia mengatakan, Indonesia mempunyai waktu 13 tahun untuk bertransformasi menjadi negara maju. Jokowi menegaskan pentingnya pemilihan presiden mendatang untuk membawa Indonesia ke level yang berikutnya.
“Saya tidak bisa netral. Untuk negara ini, saya butuh cawe-cawe,” kata Jokowi kepada pemimpin redaksi sejumlah media massa dan kreator konten di Istana Negara.
Dan Anies baswedan mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menyambut pesta demokrasi ini sebagai bagian dari memastikan masa depan bangsa terus membaik setahap demi setahap. Mantan Menteri Pendidikan itu menegaskan, koalisi perubahan tetap kompak.
Tetap fokus pada agenda awal, memberantas masalah kemiskinan, menyelesaikan masalah ketimpangan, memastikan adanya pemerataan kesempatan, menghadirkan keadilan, mempersiapkan kesempatan kerja yang lebih luas di semua tempat.
Lalu, presiden berkepentingan untuk menyelenggarakan pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi sosial atau konflik di masyarakat. Presiden menginginkan para pemimpin bangsa di masa depan bisa membawa dan melanjutkan kebijakan strategis seperti pengembangan Industri Sains Nasional, transisi energi bersih, hilirisasi, dan lainnya.