Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak ditemui di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh menjadi terlalu tinggi. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita, namun jika kadarnya berlebihan dan tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, bahkan amputasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala awal diabetes dan memahami cara mencegahnya agar dapat menjaga kesehatan dengan baik.
Gejala Awal Diabetes
Diabetes terdiri dari dua jenis utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin, hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih umum terjadi dan disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif.
Berikut adalah beberapa gejala awal yang sering terjadi pada diabetes tipe 2:
- Sering Buang Air Kecil (Poliuria)
Salah satu gejala awal diabetes adalah sering buang air kecil, terutama pada malam hari. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal berusaha untuk mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine, menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
- Rasa Haus yang Berlebihan (Polidipsia)
Peningkatan buang air kecil membuat tubuh kehilangan banyak cairan, sehingga menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Penderita diabetes sering merasa sangat haus, meskipun sudah minum banyak air.
- Kelelahan
Gula darah yang tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Hal ini menyebabkan tubuh merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Kelelahan yang tidak biasa ini sering menjadi salah satu tanda awal diabetes.
- Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan
Meskipun diabetes tipe 2 sering terkait dengan kelebihan berat badan, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan juga bisa menjadi tanda awal diabetes. Karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa dengan baik, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi, yang menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
- Luka yang Sulit Sembuh
Jika luka atau infeksi di tubuh memerlukan waktu lama untuk sembuh, ini bisa menjadi gejala diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah, sehingga menghambat proses penyembuhan.
- Penglihatan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi lensa mata, menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Masalah penglihatan ini biasanya bersifat sementara, namun bisa menjadi permanen jika diabetes tidak dikelola dengan baik.
Cara Mencegah Diabetes
Mencegah diabetes, terutama diabetes tipe 2, dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup. Beberapa langkah pencegahan berikut ini dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes:
- Kendalikan Berat Badan
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Menjaga berat badan ideal atau menurunkan berat badan bagi mereka yang kelebihan berat badan dapat secara signifikan mengurangi risiko diabetes. Mengatur pola makan yang seimbang dan berolahraga secara teratur adalah kunci utama dalam menjaga berat badan.
- Makan Makanan Sehat
Diet yang kaya serat, rendah gula, dan rendah lemak jenuh sangat dianjurkan untuk mencegah diabetes. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan adalah contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi. Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan kalori, seperti makanan cepat saji, minuman manis, dan camilan kemasan.
- Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan meningkatkan sensitivitas insulin. Setidaknya lakukan olahraga ringan hingga sedang seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari. Latihan kekuatan seperti angkat beban juga bermanfaat untuk membangun otot dan meningkatkan metabolisme tubuh.
- Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes. Merokok, khususnya, berhubungan dengan peningkatan resistensi insulin dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi diabetes. Sedangkan alkohol dapat memengaruhi metabolisme tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
- Pantau Kesehatan Secara Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal diabetes. Cek gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol setidaknya sekali setahun, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau faktor risiko lainnya. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi serius.
Kesimpulan
Diabetes adalah penyakit kronis yang serius, namun dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Mengenali gejala awal seperti sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, kelelahan, dan penurunan berat badan yang tidak dijelaskan sangat penting untuk deteksi dini. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur sangat efektif dalam mencegah diabetes. Dengan mengambil tindakan sejak dini, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes dan menjalani hidup yang lebih sehat.
Sumber : Fifty-Six Union