Mudah diolah dan praktis disajikan menjadi alasan mengapa sosis disukai banyak orang. Rasanya pun juga gurih dan aman lezat ketika diolah berbagai macam menu. Sosis biasanya terbuat dari daging sapi atau ayam ditambah bahan bahan lainnya seperti tepung dan bumbu penyedap.
Sekarang ini sosis banyak macamnya dari yang bermerk hingga yang tidak bermerek atau buatan rumahan. Namun, tidak jarang kita temukan sosis yang mengandung bahan kimia dalam proses pembuatannya, seperti mengandung bahan pengawet hingga bahan pewarna makanan yang tidak aman bagi kesehatan. Biasanya sosis yang berbahaya ini memang terlihat sangat menarik dengan warnanya yang mencolok.
Sosis ini pun sulit dibedakan dengan sosis yang dibuat secara alami. Untuk membedakannya, baiknya kenali perbedaan sosis yang alami dan sosis yang memakai banyak bahan kimia dalam proses pembuatannya. 1. Memakai kemasan yang bermerk dengan keterangan nama produsen, alamat, tanggal kadaluwarsa, info nutrisi dan nomor registrasi BPOM
2. Untuk sosis daging, warnanya cokelat kemerahan alami sedangkan sosis ayam berwarna cokelat pucat 3. Tercium aroma alami daging sapi atau ayam 4. Jika ditekan agak kenyal, tidak terlalu keras. 5. Saat dipotong terlihat permukaan berpori pori kasar sebagai tekstur adonan daging alami
6. Warna tidak luntur saat dimasak dan tidak terlalu mengembang 7. Rasa daging dan bumbu yang dipakai sangat terasa kuat 1. Biasanya dijual tanpa kemasan.
2. Warna daging dan selongsong hampir sama, yakni oranye kemerahan mencolok 3. Aroma yang tercium kuat bukan aroma daging, tapi justru aroma obat 4. Teksturnya membal dan sangat kenyal
5. Saat dipotong tekstur daging sangat licin dan halus tanpa pori pori. 6. Saat dimasak biasanya warnanya luntur Sebaiknya sosis selalu disimpan dalam lemari pendingin atau freezer agar tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya.
Jika akan diolah, biarkan sosis pada suhu ruangan beberapa saat hingga lumer.