Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi saat ini untuk mencetak generasi muda yang unggul. Ajakan presiden tersebut disampaikan dalam pembukaan Forum Rektor Indonesia yang digelar secara virtual, Sabtu, (4/7/2020). "Mari kita manfaatkan puncak bonus demografi saat ini untuk mencetak generasi muda yang unggul, untuk membangun Indonesia maju," kata Presiden.
Menurut Presiden 25 tahun lagi Indonesia sudah akan menginjak satu abad. Ia berharap pada usianya ke 100 tahun nanti Indonesia tidak terjebak menjadi negara dengan penghasilan menengah atau middle income trap. "Mari kita buktikan di tahun 2045 nanti indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden. Presiden meminta pendidikan tinggi memberikan perhatian besar kepada kesehatan fisik dan mental mahasiswa.
Salah satunya dengan membangun karakter mahasiswa yang cinta tanah air dan memang teguh pancasila. Selain itu Presiden meminta suasana kampus tempat mahasiswa menimba ilmu harus memperkokoh kebangsaan, menghargai kebhinnekaan, serta berintegritas tinggi dan antikorupsi. "Serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi," katanya.
Presiden juga meminta para rektor untuk memfasilitasi para mahasiswanya agar bisa belajar kepada siapapun. Mahasiswa tidak hanya belajar kepada dosen tapi juga kepada para pakar dan pelaku industri. "Mahasiswa tidak hanya belajar kepada dosen tapi juga mahasiswa belajar kepada pelaku industri, kepada wirausahawan, kepada praktisi pemerintahan, kepada praktisi hukum dan kepada para pelaku lapangan lainnya," katanya. Perguruan Tinggi menurut Presiden harus lebih aktif bekerja sama dengan Industri. Misalnya membuka fakultas yang dari segi keilmuan dekat dengan industri. Kerjasama bukan hanya dengan memberikan pengalaman kepada mahasiswa namun juga penelitian.
"Bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi untuk research and development di dunia industri dan sekaligus untuk pengembangan ilmu murni," pungkasnya.